Reminder 65.03
Sering nggak sih kita pusing mikirin masa depan? Khawatir soal rezeki, cemas soal kerjaan, galau, sampai stres mikirin semuanya. Kepala rasanya penuh banget sama daftar masalah yang nggak ada habisnya.
Seringkali kita berusaha keras, banting tulang siang malam, tapi rasa cemas dan masalah itu tetap saja suka datang menyelinap. Nah, di saat seperti ini, Al-Quran kasih kita satu ayat yang bisa jadi sandaran paling kokoh.
Ayat itu seperti sebuah kesepakatan. Allah berfirman, "Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya."
Ini adalah pengingat bahwa kita tidak diciptakan untuk menanggung semua beban dunia sendirian. Ada kekuatan yang jauh lebih besar yang siap mengambil alih begitu kita menyerahkan kendalinya.
Tapi jangan salah sangka dulu ya. Tawakal itu bukan berarti kita jadi pemalas, terus bilang, "Ah, serahin semua ke Allah," sambil makan mie ayam atau sambil rebahan nonton series seharian. Bukan gitu konsepnya. Tawakal itu adalah level tertinggi dari sebuah usaha.
Bayangkan seorang petani. Tugas dia adalah membajak sawah, menanam benih terbaik, memberinya pupuk, dan mengairinya secara teratur. Itulah yang namanya ikhtiar atau usaha maksimal.
Tapi, apakah petani itu bisa memastikan matahari akan bersinar cukup? Bisakah dia mengontrol hujan agar turun tepat waktu? Bisakah dia mengusir semua hama sendirian? Tentu tidak.
Di sinilah bagian tawakal bekerja. Setelah melakukan semua yang dia bisa, sang petani menyerahkan hasil panennya kepada Allah. Dia percaya Allah yang akan mengatur sisanya. Begitu juga hidup kita. Lakukan yang terbaik, sisanya biarkan Allah yang menyempurnakan.
Sekarang, coba kita perhatikan janji Allah: Dia akan memberimu kekuatan saat kamu merasa lemah, Dia akan memberimu jalan keluar dari arah yang tidak pernah kamu duga, Dia akan mengirimkan pertolongan lewat orang-orang di sekitarmu. Dan yang terpenting, Dia akan memberikan rasa tenang dan damai di hatimu, bahkan ketika keadaan di luar sedang kacau balau.
Ketika Allah sudah menjadi "cukup" untuk kita, maka kita tidak akan lagi bergantung pada validasi manusia, bersandar pada makhluk, atau takut pada ancaman dunia. Hati kita jadi tenang karena kita tahu ada Dzat Yang Maha Kuat yang jadi sandaran kita.
Jadi, setiap kali rasa cemas dan khawatir itu datang, tarik napas, lalu berdoa, "Ya Allah, aku sudah berusaha sekuat tenagaku, sekarang aku serahkan hasilnya pada-Mu. Cukupkanlah aku dengan kuasa-Mu." #Reminder